19 Juli 2011 kemarin di bawah label Relapse Records, John Gallagher (guitar, vocal), Sean Beasley (bass) dan Trey Williams (drums) merilis mini album yang bertitel History Repeats dimana mereka membawakan karya-karya klasik dari band-band death metal terkemuka yang menjadi penutan Dying Fetus dalam bermusik. Lagu yang mereka bawakan di antaranya ‘Fade Into Obscurity’ dari album Prophechies Foretold (1998) milik band death metal asal New York yaitu Dehumanized. Dalam komposisi tersebut John Gallagher tampil dengan growl vocal yang rendah, begitupun sound drum terdengar seperti memakai sampling yang mengakibatkan komposisi tersebut terdengar kurang gahar.
Kemudian ‘Unchallenged Hate’ dari album From Eslavement To Obliteration (1988) milik band grindcore asal Inggris Napalm Death, dibawakan dengan tempo lebih cepat bahkan jauh lebih baik dari versi aslinya. ‘Gorehog’ dari album Swamped In Gore (1991) milik band asal Chicago yaitu Broken Hope, dibawakan dengan pattern oldschool dan newschool death metal. Di sini terlihat John Gallagher banyak memainkan sound yang modern dalam permainan guitarnya, begitupun riff-riff guitar yang dimainkannya cenderung mengarah ke technical death metal.
‘Unleashed Upon Mankind’ dari album Warmaster (1991) milik pionir death metal Inggris yaitu Bolt Thrower, dimainkan oleh Dying Fetus mengikuti tempo aslinya. Seperti kita tahu bahwa Bolt Thrower memainkan death metal dengan tempo yang medium tidak seperti band death metal kebanyakan, tetapi sangat mengedepankan harmonisasi yang menjadikan komposisi tersebut terdengar heroik. Yang menjadi surprise dari mini album ini, Dying Fetus membawakan ‘Twisted Truth’ dari album Testimony Of The Ancients (1991) milik band progressive deaththrash metal asal Belanda yaitu Pestilence. Dalam komposisi tersebut Dying Fetus rupanya bereksperimen dengan memasukan unsur jazz dalam metal terutama pattern guitar dan bass yang menjadikan komposisi tersebut terdengar sangat technical.
Untuk penggemar death metal, band asal Florida yaitu Cannibal Corpse, merupakan band yang cukup disegani. ‘Born In Casket’ dari album Eaten Back To Life (1990) memperlihatkan gaya bernyanyi yang sedikit terpengaruh oleh thrash metal, yang menjadikan vokal Gallagher terdengar parau. Selain itu riff-riff gitar yang dimainkan cukup sederhana. Yang melemahkan Dying Fetus membawakan komposisi ini yaitu sound drum, terdengar seperti dimainkan oleh drum machine.
Selain membawakan karya dari musisi lain, dalam mini album ini Dying Fetus mempersembahkan satu single terbaru yaitu ‘Rohypnol’ dengan durasi 44 detik.
Musisi manapun jika membawakan karya dari musisi lain tentu akan ada kekurangan maupun kelebihan dalam membawakannya. Yang pasti dengan dirilisnya History Repeats dari Dying Fetus, setidaknya mengingatkan kita akan musisi oldschool death metal yang karyanya masih layak untuk kita simak dan dijadikan referensi dalam menambah wawasan mengenai band-band death metal yang hadir di era 80-90an. [Guntur]
Posting Komentar - Back to Content